Terjaga di malam hari ternyata tak selamanya berdampak buruk. Menurut penelitian, tidur yang terlalu nyenyak dan lama di malam hari bisa meningkatkan risiko terkena stroke.
Penelitian oleh Dr Jiu-Chiuan Chen dari Universitas North Carolina, AS, itu menemukan bahwa perempuan paruh baya yang tidur lebih dari sembilan jam semalam berisiko tinggi terkena stroke.
Penelitian oleh Dr Jiu-Chiuan Chen dari Universitas North Carolina, AS, itu menemukan bahwa perempuan paruh baya yang tidur lebih dari sembilan jam semalam berisiko tinggi terkena stroke.
Meskipun hubungan langsung antara tidur dan penyakit kardiovaskular belum jelas, namun dari 93.175 perempuan berusia 50-79 tahun yang diteliti menunjukkan sebanyak 1.166 perempuan di antaranya pernah mengalami stroke dengan berbagai tipe.
Menurut penelitian itu, perempuan yang tidur selama enam jam atau kurang berisiko terkena serangan stroke 14%, yang tidur delapan jam berisiko 24%, dan yang tidur sembilan jam atau lebih berisiko 70%.
Namun, perempuan yang sering bangun pada saat tidur lama, kondisi itu tidak berlaku. "Data yang kami miliki tidak berlaku bagi perempuan yang sering tidur lama tetapi terbangun atau terjaga cukup lama di tengah-tengah tidurnya," kata Chen.
Menurut penelitian itu, perempuan yang tidur selama enam jam atau kurang berisiko terkena serangan stroke 14%, yang tidur delapan jam berisiko 24%, dan yang tidur sembilan jam atau lebih berisiko 70%.
Namun, perempuan yang sering bangun pada saat tidur lama, kondisi itu tidak berlaku. "Data yang kami miliki tidak berlaku bagi perempuan yang sering tidur lama tetapi terbangun atau terjaga cukup lama di tengah-tengah tidurnya," kata Chen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar